Azis:Metodologi Penelitian, Corak dan Pendekatan Tafsir Al-Qur'an yang difirman Allah kepada Rasul-Nya. 10 Metodologi penafsiran Al Quran, terdapat dua dua istilah, pertama metode tafsir yang berarti cara-cara menafsirkan Al Qur'an, sedang metodologi tafsir yaitu ilmu tentang cara. Dalam hal
Metodologi Tafsir, Corak tafsir, Analisis Karya TafsirMetodologi Tafsir, Corak tafsir, Analisis Karya TafsirTafsir berupaya menjelaskan maksud Tuhan, sesuai kemampuan manusia, dengan dasar bimbingan Nabi Muhammad dan bantuan ilmu terkait. makalah ini menjelaskan; bagaimana metodologi tafsir yang digunakan oleh mufassir, bagaimana corak yang digunakannya, bagaimana analisis atas metodologi tafsir yang digunakan oleh mufassir, dan bagaimana analisis atas karya tafsir yang terkemuka. Tafsir seeks to explain the purpose of God , according to the ability of human beings, on the basis of the guidance of the Prophet Muhammad and assistance related sciences . This paper describes ; How interpretation methodology used by Mufassir , how to twist it uses, how the analysis of the methodology used by mufassir interpreted , and how the analysis of the work of leading mufassir.

Sistematikakitab tafsir al baidhawi adalah menafsirkan dengan mengikuti urutan urutan ayat dan surat yang telah ada dalam al qur'an. Corak pendirian/paham Al Baidhawi dalam tafsirnya adalah - Di bidang aqidah, beliau menganut corak ahli sunnah wal jama'ah. - Di bidang fiqih, Al baidhawi bercorak madzhab Imam As Syafi'i. Statistic

Abstract Muhammad Quraish Shihab dalam kajian tajsir al-Qur'an di Indonesia saat ini merupakan sosok yang fenomenal. Beliau merupakan salah seorang ulama terkemuka Indonesia yang mengkhususkan diri pada kajian ilmu-ilmu al-Qur'an dan tafsir. Danri tangannya telah lahir puluhan artikel, buku, yang semuanya bersentuhan dengan kajian al-Qur' satu gagasannya yang cukup brilian adalah pengembangan metode tafsir maudhu'i dalam kajian tafsir al-Qur'an, sebuah metode yang tergolong baru dimana sebelumnya ulama-ulama tafsir dalam kajian al-Qur'an lebih banyak menggunakan metode tahlili. Quraish dengan kepiawaiannya berusaha mengembangkan metode tersebut dan secara apik ia aplikasikan dalam bukunya "Wawasan al-Qur'an Metode maudhu'i atas pelbagai persoalan umat".Buku ini berisi bimbingan normatif teologis yang diperuntukan bagi pembaca untuk bisa berdialog dan berkonsultasi dengan al-Qur'an sesuai dengan problem dan kebutuhannya. Dengan bahasa kiasan Quraish Shihab dalam buku ini ingin menjamu tamu-tamunya dengan sederet kotak makanan yang masing­masing sudah ada jenis masakannya agar sang tamu lebih mudah dan lebih cepat untuk mencicipi dan menyantapnya. Inilah yang olehnya merupakan gambaran dari metode tafsir maudhu'i.

Berkenaandengan metode penyampaian tafsir, dalam Al-Qur'an dan Tafsirnya, diberikan batasan untuk setiap terjemah, tafsir, dan kesimpulan dengan judul khusus, sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. [41] Mishbahus Surur, "Metode dan Corak Tafsir Faidh ar-Rahman Karya Muhammad Shaleh Ibn Umar As-Samarani" (Skripsi--IAIN AbstractPenelitian ini menjelaskan tentang metode dan corak yang terdapat pada Tafsir Al-Huda, Tafsir Qur&8223;an Bahasa Jawi Karya Brigjend Purn. Drs. H. Bakri Syahid. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, hasil penafsiran seseorang akan sangat bergantung pada disiplin ilmu yang dikuasai, pengalaman, penemuanpenemuan ilmiah, kondisi sosial, politik dan lain sebagainya. Maka latar belakang militer, akademisi, dan kesukuan yang dimiliki Bakri Syahid ini tentunya juga berpengaruh terhadap penafsiran-penafsirannya dalam Tafsir al-Huda. Teknik penggalian data pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik library research kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data-data melalui bacaan dan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan pembahasan. Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis-deskriptif, yaitu sebuah metode pembahasan untuk menerapkan data-data yang telah tersusun dengan melakukan kajian terhadap data-data tersebut. Sumber primer dalam penulisan skripsi ini adalah Tafsir Qur&8223;an Bahasa Jawi Karya Brigjend Purn. Drs. H. Bakri Syahid dan literatur lain yang relevan dengan pembahasan skripsi, terkhusus tentang metode dan corak dalam penafsiran. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tafsir ini yang ditulis dengan model penafsiran berbentuk catatan kaki dan dengan menggunakan bahasa Jawa ini disusun runtut sesuai dengan urutan tertib ayat atau surah seperti dalam mush{af ?Usmani>. Metode yang digunakan mufassir adalah metode ijmali>, yaitu cara menafsirkan Alquran dengan mengemukakan makna global mujmal. Dari berbagai corak yang ada dalam Tafsir al-Huda ini, penulis mendapati bahwa corak sosial budaya/ Adabi-Ijtima&8223;I merupakan corak yang paling dominan. Setidaknya penulis menemukan ada sekitar 62 ayat yang memiliki penafsiran dengan nuansa sosial budaya/ Adabi-Ijtima&8223;IUINJKT - SkripsiSimilar works
Citation. Sanaky, Hujair A. H. "Metode Tafsir [Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti Warna atau Corak Mufassirin]." Al-Mawarid Journal of Islamic Law, vol. 18, 2008.. Download citation file:

a. Bentuk Tafsir 1 Tafsir bi al-ma’tsur merupakan salah satu jenis penafsiran yang muncul pertama kali dalam sejarah khazanah intelektual Islam. Praktik penafsirannya adalah menafsirkan ayat-ayat yang terdapat dalam al-Qur’an ditafsirkan dengan ayat-ayat lain, atau dengan riwayat Nabi SAW. para sahabat dan juga dari tabi’in. 2 Tafsir bi al-ra’yi adalah menafsirkan al-Qur’an dengan ijtihad dan penalaran. Tafsir bi al-ra’yi muncul sebagai metodologi pada periode pertumbuhan tafsir bi al-ma’tsur, meskipun telah terdapat upaya sebagian kaum muslimin yang menunjukkan bahwa mereka telah melakukan penafsiran dengan b. Metode Tafsir Metode-metode yang sering digunakan para mufassir dalam menafsirkan al-Qur’an, seperti pendapat al-Farmawi, telah melakukan pembagian tentang kitab-kitab yang menyangkut al-Qur’an dan kitab-kitab tafsir yang metode penulisannya berbeda-beda menjadi 4 empat macam metode, yaitu 1 Metode tafsir tahlili Metode tafsir tahlili adalah mengkaji ayat-ayat al-Qur’an dari segala segi dan maknanya. Metode ini menafsirkan ayat demi ayat al-Qur’an, dan surat demi surat, sesuai dengan urutan Mushaf Utsmani. Dengan demikian mufassir menguraikan kosa kata, lafadz, arti, sasaran penafsiran, dan kandungan ayat, yaitu unsur i’jaz, balagah dan keindahan susunan kalimat, menjelaskan apa yang diistimbatkan dari ayat. Kesemuanya itu senantiasa mengacu pada asbab an nuzul ayat, hadis rasul, riwayat sahabat, dan tabi’ 2 Metode tafsir ijmali Metode tafsir ijmali adalah metode menafsirkan al-Qur’an dengan secara singkat serta global, tanpa uraian panjang lebar. Dengan ini mufassir menjelaskan arti dan maksud ayat dengan uraian singkat yang dapat menjelaskan sebatas artinya tanpa menyinggung hal-hal selain yang dikehendaki. Penafsiran ini dilakukan terhadap al-Qur’an ayat demi ayat, surat demi surat sesuai dengan urutan dalam mushaf. Setelah itu mufassir 79 Ibid., 80 mengemukakan penafsirannya dalam kerangka yang mudah dipahami oleh semua kalangan, baik orang berilmu, orang pertengahan, dan orang 3 Metode tafsir maudhu’i Metode tafsir maudhu’i disebut juga metode topikal atau metode integral atau tematik yaitu metode yang ditempuh oleh mufassir dengan cara menghimpun seluruh ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang satu masalah, serta mengarah pada suatu pengertian dan satu tujuan sekalipun ayat-ayat itu turunnya berbeda, tersebar pada beberapa surat demikian juga pada turunnya Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh dengan cara menghimpun ayat-ayat yang mengandung pengertian serupa, mengkompromikan antara pengertian yang am dan khas, antara mutlaq dan muqayyad, mensinkronkan ayat-ayat yang lahirnya kontradiktif, menjelasakan ayat naskh dan mansukh, sehingga semua ayat tersebut bertemu pada suatu muara, tanpa perbedaan dan kontradiksi atau tindakan pemaksaan terhadap sebagian ayat kepada makna yang kurang 4 Metode tafsir muqaran Metode tafsir muqaran adalah metode tafsir yang menggunakan cara perbandingan komparatif dan komparasi.84 c. Corak Tafsir Corak dalam literatur sejarah tafsir biasanya digunakan sebagai terjemahan dari Bahasa Arab launyang artinya adalah warna. Corak penafsiran yang dimaksud dalam hal ini adalah bidang keilmuan yang mewarnai suatu kitab tafsir. Hal ini terjadi karena mufassir 81 Ibid., 82Ibid., 83 M. Suryadilaga,. 84 memiliki latar belakang keilmuan yang berbeda-beda, sehingga tafsir yang dihasilkannya pun memiliki corak sesuai dengan disiplin ilmu yang antara corak penafsiran tersebut adalah a. Tafsir Shufi/Isyari, corak penafsiran Ilmu Tasawwuf yang dari segi sumbernya termasuk tafsir isyari. Nama-nama kitab tafsir yang termasuk corak shufi ini antara lain 1 Tafsir al-Qur’an al-Azhim, karya Sahl bin Abdillah al-Tustari. Dikenal dengantafsir al-Tustasry. 2 Haqaiq al-Tafsir, Abu Abdirrahman al-Silmy, terkenal dengan sebutanTafsir al-Silmy. 3 Al-Kasf Wa al-Bayan, karya Ahmad bin Ibrahim al-Naisabury, terkenal dengan namaTafsir al-Naisabury. 4 Tafsir Ibn Araby, karya Muhyiddin Ibn Araby, terkenal dengan namaTafsir Ibn Araby. 5 Ruh al-Ma’ani, karya Syihabuddin Muhammad al-Alusy, terkenal dengan nama Tafsir al-Alusi. b. Tafsir Fiqhy, corak penafsiran yang lebih banyak menyoroti masalah-masalah fiqih. Dari segi sumber penafsirannya, tafsir bercorak fiqhi ini termasuk tafsir bi al-ma’tsur. Kitab-kitab tafsir yang termasuk corak ini antara lain 1 Ahkam al-Qur’an, karya al-Jashshash, yaitu Abu Bakar Ahmad bin Ali al-Razi, dikenal dengan namaTafsir al-Jashshash. Tafsir ini merupakan tafsir yang penting dalam fiqh madzhab Hanafi. 2 Ahkam al-Qur’an, karya Ibn Araby, yaitu Abu Bakar Muhammad bin Abdullah bin Ahmad al-Mu’afiri al-Andalusiy al-Isybily. Kitab tafsir ini menjadi rujukan penting dalam Ilmu fiqh bagi pengikut madzhab Maliki. 3 Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, karya Imam al-Qurthuby, yaitu Abd Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar bin Farh al-Anshary al-Khazrajy al-Andalusy. Kitab 85 ini dikenal dengan nama kitab Tafsir al-Qurthuby, yang pendapat-pendapatnya tentang fiqh cendrung pada pemikiran madzhab Maliki. 4 Al-Tafsirah al-Ahmadiyyah Fi Bayan al-Ayat al-Syari’ah, karya Mula Geon. 5 Tafsir Ayat al-Ahkam, karya Muhammad al-Sayis. 6 Tafsir Ayat al-Ahkam, karya Manna’ al-Qaththan. 7 Tafsir Adhwa’ al-Bayan, karya Syeikh Muhammad al-Syinqiti. c. Tafsir Falsafi, yaitu tafsir yang dalam penjelasannya menggunakan pendekatan filsafat, termasuk dalam hal ini adalah tafsir yang bercorak kajian Ilmu Kalam. Dari segi sumber penafsirannya tafsir bercorak falsafi ini termasuktafsir bi al-Ra’yiKitab-kitab tafsir yang termasuk dalam kategori ini adalah 1 Mafatih al-Ghaib, karya Imam Fakhruddin al-Razi yang lebih dikenal dengan nama Tafsir al-Razi. Tafsir ini bercorak kalam aliran Ahlusunnah. 2 Tanzih al-Qur’an An al-Matha’in, karya al-Qadhi Abdul Jabbar. Tafsir ini bercorak kalam aliran Mu’tazilah. Dilihat dari segi metode yang digunakannya, tafsir ini termasuk tafsir Ijmaliy. Sedangkan dari segi sumber penafsirannya ia lebih banyak menggunakan akal, karena itu termasuk Tafsir bi al-Ra’yi. 3 Al-Kasysyaf an Haqaiq al-Tanzil Wa Uyun al-Aqawil fi Wujuh al-Takwil, karya al-Zamakhsyari. Kitab ini dikenal dengan nama Tafsir al-Kasysyaf. Corak penafsirannya adalah kalam aliran Mu’tazilah 4 Mir’at al-Anwar Wa Misykat al-Asrar, dikenal dengan Tafsir al-Misykat, karya Abdul Lathif al-Kazarani. Tafsir ini bercorak kalam aliran Syi’ah 5 At-Tibyan al-Jami’ li Kulli Ulum al-Qur’an, karya Abu Ja’far Muhammad bin al-Hasan bin Ali al-Thusi. Tafsir ini bercorak kalam aliran Syi’ah Itsna Asyariyah. d. Tafsir Ilmi yaitu tafsir yang lebih menekankan pembahasannya dengan pendekatan ilmu-ilmu pengetahuan umum. Dari segi sumber penafsirannya tafsir bercorak Ilmi ini juga termasuk tafsir bi al-Ra’ satu contoh kitab tafsir yang bercorak ilmi adalah kitab Tafsir al-Jawahir, karya Thanthawi Jauhari. e. Tafsir al-Adab al-Ijtima’i, yaitu tafsir yang menekankan pembahasannya pada masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Dari segi sumber penafsirannya tafsir bercorak al-Adab al-Ijtima’ ini termasuk tafsir bi al-Ra’yi. Namun ada juga sebagian ulama yang mengkategorikannya sebagai tafsir bi al-Izdiwaj tafsir campuran, karena prosentase atsar dan akal sebagai sumber penafsiran dilihatnya

IbnuTaimiyah menyebutkan bahwa metode Tafsir al- Quran dengan al-Quran sebagai Ahsan Thuruq at-Tafsir 11 12. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu 2. TAFSIR AL-QURAN DENGAN SUNNAH NABI SAW Penjelasan Tafsir Nabi kepada Sahabat 1. Tanpa ditanya. Sebagaimana penjelasan Nabi saw tentang makna al-Quwwah pada QS al-Anfal: 60, maknanya adalah ar
\n \n \nmetode dan corak tafsir
2 Metode Tafsir Ibn Katsîr. Al-Farmawi, membagi metode tafsir yang selama ini dipakai ulama' menjadi empat metode, yaitu: 1. Metode tahliliy; 2. Metode ijmaliy; 3. Metode muqaran; dan 4. Maudhu'iy. 34 Dari pembagian di atas, Tafsir Ibn Katsîr menunjuk kepada metode tahliliy, suatu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat
PlFzQ2.
  • 8phov14meg.pages.dev/54
  • 8phov14meg.pages.dev/525
  • 8phov14meg.pages.dev/254
  • 8phov14meg.pages.dev/428
  • 8phov14meg.pages.dev/248
  • 8phov14meg.pages.dev/2
  • 8phov14meg.pages.dev/429
  • 8phov14meg.pages.dev/157
  • metode dan corak tafsir